-->

SEJARAH PERKEMBANGAN TAFSIR DAN KARAKTERISTIK TAFSIR

Al-Quran merupakan kitab suci dan juga pedoman bagi masyarakat muslim. Hal itu menjadikan Al-Quran terus dikaji dan juga terus berkembang. Perkembangan dan karakteristik tafsir Al-Quran dari masa ke masa semakin terlihat dan menjadikan hal tersebut menarik perhatian para peneliti Al-Quran untuk menganalisisnya.

SEJARAH PERKEMBANGAN TAFSIR DAN KARAKTERISTIK TAFSIR

Dengan arahan dari dosen dan juga dengan dasar literature-literature yang telah kami kumpulkan. Perkembangan penafsiran Al-Quran dikelompokkan menjadi tiga bagian tafsir klasik, tafsir pertengahan, dan juga tafsir kontemporer. Masing-masing pengelompokan tersebut ditinjau dari masa dan juga karakteristik tafsir.

Selanjutnya akan kita bahas :

SEJARAH PERKEMBANGAN TAFSIR DAN KARAKTERISTIK TAFSIR

1. Tafsir masa klasik

Tafsir Al-Quran di masa klasik mempunyai karakteristik penafsiran sebagai berikut:

  • Bersifat formatif

Tafsir yang bersifat formatif ditandai dengan penafsiran yang menggunakan simbol-simbol tokoh (merujuk kepada nabi, dan sahabat) sebagai pedoman menjawab persoalan. Standar kebenaran tafsir dimasa ini juga cenderung ditentukan oleh siapa tokoh yang menafsirkan.

  • Bersifat tekstualis

Paradigma tarsir yang bersifat tekstualis adalah tafsir yang mengharuskan Al-Quran dipahami secara lahiriyah agar tidak terjadi pembelokan makna Al-Quran.

  • Bersifat normative

Tafsir yang bersifat normative adalah produk penafsiran yang mempunyai ciri berpegang teguh pada norma-norma agama dan juga ketuhanan.

  • Bersifat repetitive

Penafsiran yang bersifat repetitive merupakan produk tafsir yang sering mengulang penjelasan (penafsiran) dari ayat tersebut secara sama. Dengan demikian, masing-masing produk tafsir dari mufassir pada masa tafsir klasik cenderung memiliki banyak kesamaan penjelasan.

Tafsir masa klasik bisa juga dibilang penfasiran yang dilakukan pada masa Nabi Muhmmad saw, sahabat dan tabiin. Dengan demikian, pada masa ini penafsiran Al-Quran masih sedikit dan cenderung diulang-ulang.

Dikarenakan pada masa ini belum muncul perbedaan aliran dan mazhab sehingga perbedaan penafsiran juga jarang ditemui.

2. Tafsir masa pertengahan

Tafsir Al-Quran di masa pertengahan mempunyai karakteristik penafsiran sebagai berikut:

  • Bersifat afirmatif

Tafsir yang bersifat afirmatif cenderung memiliki cara penafsiran yang berbasis pada mazhab.

  • Bersifat ideologis

Tafsir yang bersifat ideologis merupakan penafsiran yang dilakukan dengan cara manipulative, adanya bias kepentingan dan juga membenarkan ideologi.

  • Bersifat sekterian

penafsiran model ini cenderung membenarkan ajaran dari aliran yang penafsir anut.

  • Bersifat apologetic

penafsiran model ini cenderung menjelaskan secara sistematis tentang hal-hal yang memperkuat iman.

Pada masa ini mulai terjadinya perpecahan umat islam dan juga munculnya aliran-aliran baru (mu’tazillah, khawarij, syaih, dan sebagainya). sehingga Para tokoh penafsir di masing-masing mazhab berusaha membenarkan ajaran dan ideology mereka dengan menggunakan Ayat Al-Quran. Bahkan demi menguatkan ajarannya, mereka juga tidak tanggung-tanggung membuat hadits palsu agar lebih dipercaya oleh umatnya.

3. Tafsir kontemporer

Tafsir Al-Quran di masa kontemporer mempunyai karakteristik penafsiran sebagai berikut:

Penafsiran yang bersifat revolutif

Penafsiran yang mempunyai semangat revolusi dari cara penafsiran masa dulu berubah menjadi masa kini. Sebagai bentuk respon terhadap situasi zaman. Penafsiran yang bersifat revolutif sangat dibutuhkan dalam mengatasi problematika masyarakat.

  • Penafsiran yang bersifat nonsekterian

penafsiran masa ini berkebalikan dengan masa modern. yakni, tidak memihak sekte atau aliran yang dianutnya.

  • Penafsiran yang bersifat kontekstual

keuniversalan makna-makna Al-Qur’an diambil dengan mempertimbangkan kondisi sosio-historis ayat dan juga keadaan masa yang dihadapi ketika menafsirkan.

  • Penafsiran yang bersifat interdisipliner

Penafsiran yang bersifat interdisipliner adalah penafsiran Al-Quran yang menggunakan pendekatan berbagai disiplin ilmu seperti: sosiologi, psikologi, filsafat dan cabang disiplin ilmu yang lain.

  • Penafsiran yang bersifat solutif

menafsirkan untuk menyelesaikan sebuah problematika sosial yang sedang dihadapi masyarakat.

Pada masa kontemporer, metode yang digunakan mufassir adalah hermeneutika. 

Begitulah uraian terkait artikel SEJARAH PERKEMBANGAN TAFSIR DAN KARAKTERISTIK TAFSIR, semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan bagi pembaca. semoga bermanfaat.