-->

TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUALITATIF

TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUALITATIF

Teknik pengumpulan data kualitatif ditentukan oleh konteks permasalahan yang diangkat. Setiap penelitian pasti memiliki cara khasnya tersendiri untuk memperoleh data, dengan melihat kembali pada topik permasalahan. Kami akan memberikan contoh teknik pengumpulan data kualitatif dengan judul penelitian "pembentukan karakter siswa melalui pembiasaan di SDN Kudus"

Pada penelitian yang membahas tentang "pembentukan karakter siswa melalui pembiasaan di SDN Kudus" ini, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif dengan Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data di mana dalam pelaksanannya, dibandingkan dengan perkataan atau komunikasi, teknik pengumpulan data yang satu ini lebih membutuhkan pendekatan naturalisme oleh pancaindra. Seperti penglihatan, pendengaran, rabaan atau sentuhan, hingga penciuman. Pelaksanaan observasi sendiri dapat dilakukan secara terpisah maupun berbarengan dengan teknik pengumpulan data yang lain. Misalnya, saat tengah melakukan wawancara, kita juga dapat sekaligus mengobservasi.

Berdasarkan jenisnya, observasi dibagi menjadi dua yaitu observasi partisipatif dan observasi non partisipatif. Observasi partisipatif adalah ketika seorang peneliti terlibat secara langsung pada aktivitas atau peristiwa yang sedang ia amati. Sementara observasi non partisipatif adalah peneliti hanya memposisikan dirinya sebagai pengamat, tidak terlibat secara langsung.[1]

Pada penelitian ini, peneliti mengobservasi bagaimana bentuk pembiasaan yang dilakukan sekolah untuk membentuk karakter peserta didik di SDN Kudus.

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif dengan Wawancara

Menurut Sonhaji, wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keterangan yang tentang suatu kejadian, orang, organisasi, motivasi pengakuan, perasaan, dan lain sebagainya.[2]

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Terdiri dari dua pihak, ada pewawancara yang mengajukan pertanyaan, dan terwawancara yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.

Adapun jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, di mana teknisnya, peneliti mengajukan pertanyaan secara mendetail dan mendalam terkait permasalahan, harapannya dengan memilih wawancara jenis ini data yang terkumpul akan semakin maksimal.[3] Pada penelitian ini informan yang menjadi sasaran wawancara adalah orang-orang yang memang memiliki kemampuan dan kiprah di jabatan yang disandangnya, seperti kepala sekolah, waka kesiswaan, waka kurikulum, dan guru. Hasil akhir, data yang diperoleh adalah data tentang latar belakang dilakukannya pembiasaan, tentang bentuk-bentuk implementasi pembiasaan karakter peserta didik di SDN Kudus.

Wawancara dilakukan guna untuk mendapatkan data yang berupa penjelasan mengenai bagaimana bentuk pembiasaan yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan nilai pendidikan karakter pada peserta didik SDN Kudus. Peneliti harus memilih informan yang dapat mempertanggung jawabkan atas apa yang disampaikannya.

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif dengan Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menelaah catatan-catatan, buku-buku, dan arsip-arsip yang berkaitan dengan penelitian. Dokumentasi ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan guna mendukung data primer yang diperoleh dari informan melalui wawancara. Hasil telaah dokumentasi akan memberikan peneliti sebuah perbandingan yang bisa dianalisa lebih lanjut, sebab seringnya antara data primer dan data sekunder terdapat perbedaan atau kesenjangan. Harapannya, kesenjangan tersebut dapat diselaraskan oleh peneliti dengan cara mengkombinasikan antara hasil wawancara dengan hasil dokumentasi.[4]

Maka dari itu, teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ini dipakai dalam penelitian ini untuk memperoleh data penunjang tentang bentuk pembiasaan dalam pembentukan karakter peserta didik di SDN Kudus.

 

Referensi artikel;

[1] Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2006), hal. 99

[2] Ahmad Sonhaji, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat, Program S2 Manajemen Pendidikan, 2003, hal. 69

[3]Lexy J. Moleong. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya),hal 186

[4]Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori Aplikasi. (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2009.), hal.191