-->

SUMBER DATA PENELITIAN KUALITATIF

SUMBER DATA PENELITIAN KUALITATIF

Data adalah sumber paling penting yang dibutuhkan untuk menjawab masalah penelitian yang sudah dirumuskan, dengan data suatu permasalahan akan tersingkap. Adapun dua sumber data penelitian kualitatif yang dibutuhkan untuk penelitian, yaitu:

Sumber Data Penelitian kualitatif dengan Data Primer

Data primer merupakan data yang sumbernya berasal dari informan yang mengetahui secara jelas dan mendetail tentang masalah yang diteliti. Sementara informan adalah orang yang memberikan informasi tentang kondisi dan situasi dari objek penelitian.

Data primer juga disebut sebagai data yang sumbernya dari manusia. Sebab pengambilan sumber data ini seringnya berasal dari hasil wawancara dengan informan (manusia), baik wawancara langsung maupun wawancara tulis. Di akhir, hasil wawancara akan dihimpun kemudian disimpulkan oleh peneliti.[1]

Setelah data didapatkan dari informan, peneliti dianjurkan untuk selalu menganalisisnya dengan teliti dan maksimal, guna mengantisipasi adanya kebohongan. Karena itulah, peneliti juga harus selektif saat memilih informan. Pilih informan yang dapat bertanggung jawab dan tidak segan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.

Sumber Data Penelitian kualitatif dengan Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang datangnya dari sumber kedua atau data pendukung, seperti dokumen. Sumber data sekunder juga seringnya menjadi pertimbangan dalam menentukan alat penelitian. Sederhananya, data sekunder adalah data yang bentuknya dokumen-dokumen.

Sumber data sekunder ini dapat diperoleh peneliti dengan cara mengumpulkan arsip-arsip yang ada di tempat penelitian, baik itu arsip skema penanaman nilai pendidikan karakter maupun arsip terkait implementasi pemberian pendidikan karakter kepada peserta didik. Dengan data tersebut, harapannya peneliti bisa memperoleh dukungan data selain dari data primer. Namun meski data sudah peneliti dapatkan, peneliti dianjurkan untuk memberikan inovasi atau pembaruan dalam penyusunan maupun hasilnya. Sehingga di hasil akhir, peneliti dapat memberikan informasi atau suasana baru tentang tempat penelitian, dengan catatan pembaruan itu tidak menyimpang dari data asli.[2]

 

Referensi artikel;

[1] Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hal. 112

[2] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1998), hal. 85