-->

Studi Pemikiran Fazlur Rahman

 

Studi Pemikiran Fazlur Rahman

Al-Qur’an ialah kitab suci Umat Islam yang relevan dalam setiap perkembangan zaman. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril dalam kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari, yang hampir setiap ayat dalam Al-Qur’an memiliki asbabun nuzul (sebab dan akibat) dari diturunkannya ayat Al-Qur’an. Pada masa itu, Al-Qur’an ditafsirkan oleh Rasulullah kepada para sahabat, kemudian sahabat meneruskannya pada para tabi’in, dan seterusnya. Tafsir tersebut dinamakan dengan Tafsir bil ma’tsur yang berarti tafsir melalui Riwayat.

Terjadinya perkembangan zaman yang begitu pesat, menyebabkan penafsiran Al-Qur’an semakin meluas. setelah adanya peristiwa renaissance di benua Eropa yang melahirkan revolsi Perancis, maka muncullah istilah Tafsir Modern. Tafsir Modern ini dibangun oleh para pemikir Islam yang lebih didominasi oleh perkembangan wacana, bahkan seperti pemikiran Barat yaitu Hermeneutika. Fazlur Rahman merupakan tokoh yang intens terhadap Metodologi tafsir Al-Qur’an. Metode penafsiran Al-Qur’an menurut pemikiran Fazlur Rahman pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan tuntutan-tuntutan kaum Muslimin Kontemporer. Dengan Metodologi double movement (pergerakan ganda), ia menjanjikan dapat terhindar dari pertumbuhan ijtihad yang sewenang-wenang dan liar.

Biografi Fazlur Rahman

Fazur Rahman lahir pada tahun 1919 di Anak Benua Indi Pakistan. Ia tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang mengikuti madzhab Hanafi. Pendidikan awalnya diperoleh secara formal di madrasah dan mendapatkan didikan dari ayahnya sendiri. Setelah menamatkan pendidikan menengahnya, Fazlur Rahman melanjutkan studinya di Departemen Ketimuran Punjab dan berhasil meraih gelar Master dalam bidang Sastra Arab pada 1942. Rahman kemudian melanjutkan kuliahnya di tingkat S3 ke Oxford University tahun 1948. Fazlur Rahman menguasai bahasa Arab, Persia, Urdu, Perancis, Jerman, Latin, dan Yunani. Penguasaan bahasa sangat membantu memperluas wawasan keilmuannya. Setelah menamatkan studi Doktoralnya di Oxford University, ia mengajar di beberapa Universitas di Inggris, berkiprah di kampung halamannya Pakistan, dan juga memiliki kedudukan di Chicago. Ia mengarang beberapa karya semasa hidupnya, dan dikenal sebagai pemikir Islam yang rasional dan kontroversial.

Metodologi Penafsiran Fazlur Rahman

Menurut Fazlur Rahman, Al-Qur’an ialah wahyu yang ‘ide’nya berasal dari Allah, kemudian diturunkan Jibril melalui bahasa Rasulullah, sehingga Rasulullah menyampaikan wahyu tersebut dalam bahasa beliau. Menurutnya, terdapat keterlibatan manusia di dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Menurut Rahman, tafsir klasik telah gagal menafsirkan Al-Qur’an sebagai jalinan perintah moral yang terintegrasi, karena para mufasir klasik hanya menafsirkan Al-Qur’an secara atomik, parsial, dan harfiah. Rahman menginginkan agar Al-Qur’an dapat dipahami secara koheren dan kohensif, sehingga menghasilkan suatu jalinan moral yang terintegrasi.

Karakteristik Penafsiran Fazlur Rahman;

  • Bersifat koheren dan kohesif sehingga menghasilkan suatu pandangan dunia Al-Qur’an yang konkret
  • Menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam berbagai surat ke dalam satu topik (tafsir maudhu’i)
  • Tidak mengikuti pendapat aliran atau madzhab tertentu.
  • Menekankan sisi ideal-moralnya daripada segi spesifiknya, terutama pada ayat sosial dan hukum.
  • Menggunakan metode sintetik-logis, historis-kronologis, dan historis-sosiologis, dan juga metode semantik.

Rumusan metode tafsir Fazlur Rahman (double movement)

Tahap awal

Tahap awal Metodologi penafsiran Fazlur Rahman terdiri dari tiga langkah.

  • Pendekatan historis
  • Menekankan ideal moral Al-Qur’an dari pada legal spesifiknya
  • Pendekatan sosiologis.

Dalam tahap awal ini, Metodologi penafsiran Fazlur Rahman belum mampu menjawab kebutuhan dalam konteks kekinian, maka dibangunlah tahapan kedua.

Tahap kedua yang biasa dikenal dengan ‘gerakan ganda’ (double movement)

Tahap kedua ini merupakan penyempurna dari tahap pertama. Metodologi Rahman memiliki bentuk yang “baru”, namun semua unsur atau komponen di dalamnya dapat dilihat pada metode yang dibangun oleh ahli tafsir tradisional maupun pemikiran modernisme klasik. Metode penafsiran yang dibangun oleh Rahman ini pada dasarnya disandarkan kepada pandangannya tentang Al-Qur’an, menurutnya Al-Qur’an merupakan respon Ilahi terhadap sosio-moral masa Rasulullah.

Daftar Pustaka.

Hamidi, Jazim, Rosyidatul fadlilah, and Ali Manshur. Metodologi Tafsir Fazlur Rahman Terhadap Ayat-Ayat Hukum Dan Sosial. Malang: UB Press, 2013.

Shalih, Subhi al-. Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007.