-->

Tafsir Mimpi Menurut Islam

Tafsir Mimpi Menurut Islam

Pendahuluan

Mimpi merupakan hal penting dari kehidupan manusia yang menunjukkan suatu arti, hikmah, pesan, pelajaran, atau bahkan petunjuk bagi manusia yang memimpikannya. Meski sebagian kalangan berpendapat bahwa mimpi hanyalah bunga tidur belaka, namun Nabi Muhammad SAW menerangkan tentang keagungan mimpi dalam suatu hadis dan mengatakan bahwa mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian kenabian. Dengan demikian, mimpi merupakan suatu karunia yang diberikan oleh Allah kepada siapa saja yang Dia kehendaki. lantas bagaimana kita menyikapi mimpi menurut ajaran islam?

Tafsir Mimpi Menurut Islam

Mimpi adalah gambaran yang dialami oleh manusia saat ia sedang tertidur. Ibnu Qayyim ra mengatakan bahwa mimpi merupakan perumpamaan yang diciptakan oleh malaikat sebagai tugas yang diberikan oleh Allah, agar orang yang bermimpi bisa mengambil pesan atau petunjuk dari mimpi-mimpi dalam tidurnya dengan cara mencocokkan apa yang terjadi padanya dan mengungkapkan apa yang samar baginya. Dengan begitu, tafsir mimpi menurut islam merupakan kegiatan yang diperbolehkan.

Keagungan Tafsir Mimpi Dalam Al-Quran

S. Ash-Shaaffaat: 102, Allah mensyariatkan penyembelihan hewan kurban bagi Umat Islam melalui mimpi Nabi Ibrahim as.

S. Yusuf: 4 menceritakan tentang mimpi Nabi Yusuf as yang pada akhirnya menjadi isyarat dari sebuah kenyataan di masa depan, dan hal tersebut dijelaskan dalam Q.S. Yusuf: 90.

S. Fath: 7 menjelaskan tentang mimpi Rasulullah yang berkaitan dengan terjadinya peristiwa penaklukan kota Mekkah, di mana sebelum peristiwa tersebut, Nabi Muhammad telah memimpikannya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa terdapat tafsir mimpi dalam Al-Quran merupakan anugerah yang agung dan berisi kebaikan. Sehingga, ilmu penafsiran mimpi merupakan ilmu yang baik atau terpuji. Telah banyak mimpi yang mengantarkan seseorang dalam menjemput suatu petunjuk, sehingga orang tersebut dapat merengkuh agungnya hidayah, atau menghindari bahayanya suatu petaka.

Jenis-Jenis Mimpi Dalam Agama Islam

Menurut Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim terdapat 3 jenis mimpi dalam ajaran islam.

  • Mimpi yang baik dan benar dari Allah

Mimpi dari Allah merupakan kabar gembira bagi seorang Mukmin, karena pada dasarnya, mimpi yang baik dan benar dari Allah merupakan cerminan dari amal perbuatan baik sang pemimpi. Dari mimpi yang baik itulah muncul beragam perintah, larangan, berita gembira, dan peringatan. Orang yang mengalami mimpi ini berada dalam kondisi psikologi yang stabil dan tidak sedang menginginkan atau mendambakan sesuatu.

  • Mimpi yang berasal dari diri sendiri (ungkapan Jiwa)

Mimpi yang berasal dari diri sendiri biasa disebut sebagai bunga tidur. Mimpi jenis ini tidak memiliki kandungan atau pesan tertentu yang merupakan arti dari bunga tidur sang pemimpi. Biasanya, mimpi ini berisi endapan atau luapan emosi dari pikiran yang kemudian terbawa hingga fase tidak sadarnya di dalam tidur. Ini adalah mimpi yang bersifat alamiah.

  • Mimpi yang batil dari Syaitan

Mimpi yang batil ini diciptakan oleh Syaitan dengan menampakkan hal-hal yang buruk, sehingga sang pemimpi mengalami kaget, sedih, hingga benci dengan hal yang sedang dimimpikannya. Dalam hal ini sudah jelas terjadi karenya Syaitan merupakan musuh sejati manusia, sehingga apa yang dibenci oleh manusia akan disenangi oleh Syaitan.

Kaidah Menafsirkan Mimpi

Abdullah bin Muhammad At-Thayyar menyebutkan tentang beberapa kaidah syar’i bagi orang yang menafsirkan mimpi.

  • Orang tersebut merupakan orang alim, mahir, dan paham dengan ilmu tafsir mimpi.
  • Orang tersebut tidak boleh menafsirkannya kecuali dengan dasar ilmu pengetahuan yang baik dan benar.
  • Apabila sebuah mimpi dikisahkan kepadanya, hendaknya ia mengatakan yang baik-baik atau mengatakan bahwa si pemimpi akan memperoleh kebaikan dan terhindar dari kejahatan.
  • Hendaknya ia menyembunyikan aib si pemimpi dari orang lain.
  • Hendaknya ia mengenali dan dapat membedakan jenis-jenis mimpi, sehingga setiap perkara bisa relevan.
  • Hendaknya ia menafsirkan mimpi dalam waktu yang luang.
  • Hendaknya ia menafsirkan mimpi sesuai dengan kadar, madzhab, agama, dan negeri setiap orang.
  • Apabila ia tidak mampu menafsirkannya, hendaknya ia melimpahkan tugas tersebut pada orang yang lebih alim dalam menafsirkan mimpi.
  • Apabila tafsir mimpinya merupakan hal yang tidak disukai oleh si pemimpi, hendaknya ia diam saja atau mengatakan hal yang baik kepada si pemimpi dengan mengajaknya berdzikir, dan menasihatinya.
  • Hendaknya dalam menafsirkan mimpi diniatkan untuk mendapat ridho Allah.
  • Hendaknya ia hanya menafsirkan mimpi orang-orang terdekatnya saja.

Kitab Tafsir Mimpi

Salah satu kitab tafsir yang terkenal dalam masyarakat islam adalah tafsir ahlam yang dikarang oleh ibnu sinnan. Melalui kitab tersebut, ibnu sinnan memberikan anjuran-anjuran dan penjelasan terkait mimpi menurut agama islam. Selain itu, beliau juga mengajarkan tafsir-tafsir mimpi sesuai dengan fenomena yang dialami seseorang dalam mimpinya. Seperti, tafsir mimpi bertemu dengan orang yang sudah meninggal, tafsir mimpi dikejar ular, tafsir mimpi benda yang keluar dari tubuh seseorang dan lain sebagainya.

Referensi artikel;

Abdullah, bin Muhammad AthThayar. Rahasia Alam Mimpi: Kaidah Islam Mufasir Mimpi. Solo: Pustaka Arafah, 2007.

Asy-Syafrowi, Mahmud. Tafsir Mimpi Islami: Arti Dan Makna Mimpi Berdasarkan Al-Qur’an, Hadis, Dan Pendapat Para Ulama. Medpress  Digital, 2018.