-->

Sikap Skeptisme Terhadap Hadits, Kajian Pemikiran Ignaz Goldziher

Sikap Skeptisme Terhadap Hadits, Kajian Pemikiran Ignaz Goldziher

Pendahuluan

Studi hadits di barat dimulai oleh seorang sarjanawan yang bernama Alois Sprenger. ia merupakan seorang peneliti yang memiliki sikap skeptisisme terhadap keaslian hadits. Sikap skeptis tersebut memancing banyak ilmuan lain yang mengikutinya dan memiliki sikap yang sama pula. Salah satunya adalah Ignaz Goldziher, melalui bukunya yang berjudul Muhammedannische Studien ia mengkritik otentisitas hadits. Pada masa inilah serangan terhadap hadits sedang gencar-gencarnya.

Pada artikel ini, penulis akan mengulas pemikiran Ignaz Goldziher terkait sikap skeptismenya terhadap hadits.

Biografi Ignaz Goldziher

Ignaz Goldziher merupakan seorang orientalis yang lahir pada 22 juni 1850 di hongaria. Dia berasal dari keturunan keluarga yahudi yang terpandang dan memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakatnya. Dia pernah tinggal di kairo, mesir dan juga mendapat kesempatan belajar di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

sejak usianya 5 tahun Ignaz sudah mampu membaca teks Bible dalam bahasa ibrani. Dia juga mulai mempelajari manuskrip-manuskrip Arab pada usia 16 tahun. Dengan dimikian, kita bisa menyimpulkan bahwasannya pendidikan Ignaz Goldziher begitu matang sejak usia yang sangat muda.

Karya-karya Karangan Ignaz

Karya-karya yang telah dikarang oleh Ignaz serta pemikiran Ignaz Goldziher banyak menarik perhatian para peneliti islam dan juga orientalis. Salah satunya adalah buku yang berjudul muhammadanische studien, buku ini telah menjadi rujukan para peneliti untuk mengkaji hadits di Barat. Selain itu, buku lain karangan Ignaz yang tidak kalah terkenal adalah die richtungen der islamichen koranauslegung. Buku ini diterjemahkan dalam bahasa arab dengan judul " mazahib tafsir al islami ".

Pemikiran Ignaz Goldziher

Melalui literatur dan juga karya-karyanya, Pemikiran Ignaz Goldziher terkait kritik yang disampaikan olehnya banyak  berkaitan dengan kajian-kajian islam. Dalam usahanya meneliti islam, dia menggunakan beberapa metode seperti :

  • sintesis
  • eksploratif
  • komparatif
  • analisis historis

Usahanya dalam meneliti kajian islam membuahkan beberapa pemikiran dan kritik.

Pemikiran Ignaz Goldziher Terkait Hadits

Pemikiran Ignaz Goldziher terkait hadits cukup menuai banyak perhatian. Menurutnya, hadits merupakan karangan ulama pada masa tersebut, sehingga keontetikan hadits perlu dicurigai. Alasan dia menyampaikan hal tersebut disebabkan beberapa hal yaitu ;

Ignaz Goldziher memaknai hadits sebagai “cerita dan komunikasi yang bersifat sekuler maupun religious".

Hadits muncul setelah lama wafatnya Nabi Muhammad saw, bagi Ignaz hal tersebut perlu dicurigai. Menurutnya, rentan waktu antara munculnya hadits dengan wafatnya Nabi Muhammad memberikan peluang bagi tokoh muslim untuk merubah dan memunculkan hadits-hadits palsu. Hadits palsu yang dia maksud adalah hadits yang memiliki tujuan untuk memperkuat sekte agama (aliran dalam agama seperti mu’tazillah, sunni, khawarij) dan tujuan sosial maupun politik yang lain.

Terdapat larangan penulisan hadits di zaman Nabi Muhammad saw. Menurut Ignaz larangan tersebut disebabkan terdapat keraguan yang muncul dari hadits. Dia berpikir bahwasannya keraguan atas keaslian hadits sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw.

Pada kesimpulannya Ignaz Goldziher berpendapat bahwasannya hadits memiliki kesamaan dengan bid’ah atau sesuatu yang baru. Ia menolak keaslian hadits, menurut dia hanya sedikit hadits yang benar-benar asli dari Nabi Muhammad saw.

Pemikiran Ignaz Goldziher Tentang Penafsiran Al-Quran

Pemikiran Ignaz Goldziher juga berpendapat dalam bukunya "mazahib tafsir al islami karangannyar" bahwa tafsir dalam khazanah intelektual islam tidak dapat dilepaskan dari tujuan, kepentingan dan tendensi tertentu. Hal ini dapat dilihat dari maraknya penafsiran yang telah berkembang. Tafsir terkadang memiliki bias kepentingan, hal seperti ini dapat ditemukan dengan cukup mudah dalam dunia islam. Fakta tentang bagaimana masing-masing sekte atau mazhab dalam islam saling memperebutkan klaim kebenaran “yang bahkan terkadang saling mengkafirkan”.

Bias kepentingan yang dimaksudkan oleh pemikiran Ignaz Goldziher adalah sebagian besar penafsir Al-Quran memiliki kecenderungan untuk menguatkan pendapat mereka dalam sebuah aliran. jika dilihat, memang hal tersebut bisa dan banyak ditemukan dengan mudah pada kitab-kitab tafsir.

Pemikiran Ignaz Goldziher Tentang Qira'at

Dalam ilmu qira'at, banyak perbedaan bacaan di setiap imam dan alirannya. Nampaknya, hal itu menjadi perhatian Ignaz untuk meneliti bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Menurut Ignaz, bahasa arab yang dulunya merupakan bahasa yang belum dilengkapi dengan tanda titik dan harakat lah yang menyebabkan perbedaan-perbedaan qiraaat.

Bantahan Sarjanawan Muslim

Bantahan Kritik Hadits

Dalam menanggapi hal tersebut kaum muslim membantah pemikiran Ignaz Goldziher terhadap keontetikan hadits, salah satunya adalah bantahan yang disampaikan oleh Mustafa Azami.

pemaknaan hadits yang dipahami oleh Ignaz Goldziher sangat berbeda dengan yang di maksud oleh kaum muslim.

Pada masa Rasulullah saw, larangan penulisan hadits bukanlah disebabkan oleh keraguan terhadap hadits. Tetapi, larangan tersebut adalah antisipasi agar Al-Quran tidak tercampur dengan hadits. Sebab pada zaman tersebut Al-Quran masih dalam proses pewahyuan dan sahabat-sahabat masih fokus kepada penulisan Al-Quran.

Sebagaimana yang telah kita tahu, sikap skeptisme para sarjanawan barat terhadap islam merupakan hal yang lumrah dikalangan mereka (orientalis). Namun perlu digaris bawahi, sebagai muslim kita tidak boleh mentah-mentah menyimpulkan dan terbawa arus pemikiran mereka. Dalam kajian islam, metode penjagaan yang telah ditetapkan secara turun-temurun dan mengandalkan tokoh yang sangat bisa dipercaya (mutawattir) merupakan metode yang telah paten. Apakah metode tersebut bisa digantikan metode baru yang diberikan oleh ilmuwan barat?

Begitulah pembahasan tentang pemikiran Ignaz Goldziher. Semoga artikel ini dapat menjadi pengetahuan baru dan juga membantu menambah referensi dalam membuat artikel atau makalah Ignaz Goldziher.

Referensi artikel;

kajian orientalis Ignaz Goldziher tentang Sunnah dan hadits (journal of Al-Qur’an dan hadits studies) yang ditulis oleh cucu setiawati pada tahun 2018

perspektif orientalis dalam mengkaji hadits dan bantahan kaum muslim (riwayah:jurnal studi hadis) yang ditulis oleh inama anusantari pada tahun 2020

Artikel dengan judul diskursus hadits di jerman yang ditulis oleh Kamaruddin Amin melalui website islam lib