STRATEGI MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK
Ditulis Oleh; Abdul Rahman Tsani
Pengertian Karakter
Sebelum membahas strategi membentuk karakter peserta didik secara keseluruhan, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu divinisi dari karakter. Secara Etimologi pengertian Karakter berasal dari kata "Charrasein" yang
artinya barang atau alat yang digunakan untuk menggores, yang kemudian pada
masa sekarang disebut sebagai cap. Sedangkan menurut KBBI, karakter adalah sifat,
budi pekerti, kejiwaan, dan ahlak yang ada di dalam diri setiap manusia.[1]
Secara Terminologi, karakter adalah sifat yang melekat di
dalam diri manusia yang dibentuk atau dipengaruhi oleh lingkungan atau faktor
kehidupan dari masing-masing individu.[2] Menurut
Kementrian pendidikan Nasional, Karakter adalah watak, sifat, tabiat,
kepribadian, yang terbentuk dari internalisasi. kemudian hal tersebut menjadi
pijakan utama individu dalam berfikir, berperilaku dan bersikap. Sehingga hal
tersebut menjadi ciri khas karena menghasilkan sudut pandang pandang, nilai,
atau outup yang berbeda-beda pada setiap individu.[3] Sedangkan
karakter menurut Aristoteles, karakter yang baik adalah perilaku atau tindakan
seseorang yang sesuai dengan kebenaran norma dan etika ketika berhubungan
dengan orang lain.[4]
Pengertian Pembentukan Karakter
Pembentukan
adalah sebuah proses, cara, hal, atau perbuatan yang dilakukan dengan tujuan
membentuk. Sedangkan karakter adalah kepribadian seseorang yang terbentuk
berdasarkan hasil dari internalisasi serta kebijakan yang digunakan sebagai landasan
dalam berfikir, bersikap, dan bertindak.[5]
Menurut
karakteriologi atau ilmu karakter, karakter adalah perilaku, perbuatan,
gerak-gerik, serta cara bersikap seseorang yang menjadi ciri khas atau
karakteristik individu tersebut. Sedangkan menurut Samami, karakter adalah
nilai dasar seseorang yang dibentuk berdasarkan hereditas maupun lingkungan.
Sehingga hal tersebut menjadi pola atau kebiasaan yang mengakar di dalam jiwa
serta mempengaruhi pola berfikir dan perilakunya.[6]
Mulyasa menyimpulkan, bahwa pembentukan karakter adalah
sebuah proses penyusunan yang berkaitan dengan kebiasaan atau tabiat. Sehingga
hal tersebut mempengaruhi tindakan seseorang. Ketika sudah menjadi karakter
yang melekat di dalam diri seseorang, hal tersebut menjadi pembeda sekaligus
ciri khas dari setiap masing-masing orang.[7]
Hal-Hal yang Memengaruhi Karakter Peserta Didik
Di
dalam buku Filsafat Pendidikan Islam: Menuju Pembentukan Karakter Menghadapi
Arus Global karya Maragustam, menyebutkan bahwa karakter peserta didik
dipengaruhi oleh beberapa hal. Yaitu;
a. Pemikiran Peserta Didik
Menurut
Alicia yang dikutip oleh Maragustam, unsur utama sekaligus sebagai landasan
dasar dalam pembentukan karakter adalah pikiran. Karena di dalam pemikiran
seluruh memori dan pengalaman seseorang terekam. Hal inilah yang pada akhirnya
mempengaruhi sikap dan perilaku. Jika pola fikir yang terbentuk mengarah kepada
hal-hal positif atau sesuai kaidah norma yang ada di dalam masyarakat. Maka,
tindakan yang dilakukan akan membawa ketenangan, kedamaian, keamanan dan
ketentraman. Sebaliknya, jika pola fikirnya buruk atau mengarah kepada yang
negatif, maka tindakan-tindakannya juga akan mengakibatkan kerusakan serta
kerugian untuk dirinya dan masyarakat.
b. Proses Pembentukan Karakter
Proses pembentukan karakter merupakan pondasi awal untuk
mengumpulkan nilai-nilai atau informasi-informasi positif agar tercipta
karakter yang baik. Semakin banyak informasi yang diserap dan
pengalaman-pengalaman yang menyertai, maka akan semakin matang sistem dan pola
pikir yang terbentuk di dalam dirinya. Dengan matangnya pola fikir, maka sudut
pandang yang digunakan untuk menganalisis kehidupan akan lebih luas. Sehingga
individu dapat dengan mudah melakukan pemilihan dan penyelarasan tindakan
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.[8]
Strategi Membentuk Karakter Peserta Didik
Ada
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika membina atau memberikan
pengajaran tentang membentuk karakter kepada peserta didik. Oleh sebab itu, para
pendidik atau guru direkomendasikan untuk menerapkan beberapa point di bawah
ini:
- Guru harus memberikan Tauladan dengan disiplin waktu serta taat terhadap peraturan yang diberlakukan
- Mengamati dan menganalisa setiap tingkah laku dan pengalaman peserta didik dengan cara membuat catatan kumulatif
- Guru harus mengenal serta menghafalkan setiap nama peserta didik
- Guru membuat pertimbangan serta pengamatan tentang lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal peserta didik
- Tugas-tugas yang diberikan harus bersifat untuk memberikan pengajaran. langsung terkait dan terkolerasi dengan materi. Tidak berbelit-belit serta tidak memberatkan
- Sebelum mengajar guru hendaknya menyiapkan materi dan perlengkapannya agar ketika proses pembelajaran dapat berjalan sesuai topik
- Mengasah kekreatifitasan dalam mengajar. Sehingga siswa merasa nyaman dan senang ketika mengikuti pelajaran
- Mengukur kemampuan peserta didik. Dalam hal ini, dalam berkomunikasi dan menjelaskan materi guru harus menyesuaikan dengan kondisi peserta didik, supaya pembelajaran dapat diserap dengan baik.
- Membuat peraturan yang tegas dan realitis. Dalam artian peraturan-peraturan tersebut dapat dilaksanakan oleh semua yang ada di lingkungan sekolah.[9]
Kesimpulan
Referensi Artikel :
[1]Tim
Penyusun Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hal.178
[2]Imas
Kurniasih, Pendidikan Karakter Internalisasi dan Metode Pembelajaran di
Sekolah. ( Jakarta: Kata Penaa, 2017), hal. 22.
[3]Masnur
Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal.84
[4]Thomas
Lickona, Educating for Charakter, Mendidik untuk Membentuk Karakter (Jakarta:
PT Bumi Askara, 2012), hal. 81
[5]Muljono Damopolii, Membangun Karakter dan Budaya Akademik di Perguruan Tinggi (Makassar: Alauddin University Press, 2014), hal. 1
[6]Muchlas
Samami, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2016),hal, 43
[7]Mulyasa, Manajemen Pendid2ikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 166.
[8]Maragustam, Filsafat
Pendidikan Islam: Menuju Pembentukan Karakter Menghadapi Arus Global, hal.
26-27
[9]Mulyasa. Manajemen
Pendidikan Karakter. (Jakarta: Bumi Aksara.2013), hal.17
Artikel Strategi Membentuk Karakter Peserta Didik, Copyright : Azaniajournal.com